Monday, 20 June 2016


MAKALAH
TANTANGAN DALAM USAHA PEMBANGUNAN MASYARAKAT DESA
Di Desa Tara Tara I



Oleh:
               Syira Zulkahfi







SEKOLAH TINGGI PENYULUHAN PERTANIAN (STPP) MALANG
BADAN PENYULUHAN DAN PENGEMBANGAN SDM PERTANIAN
KEMENTRIAN PERTANIAN
2016


KATA PENGANTAR


Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Kuasa karena atas berkat dan karunia-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah ini dengan judul “Tantangan Dalam Usaha Pembangunan Masyarakat Desa” guna memenuhi tugas mata kuliah pembangunan masyarakat desa.
            Makalah ini membahas mengenai tantangan pembangunan masyarakat Desa. Seberapa besar tanangan yang dihadapi oleh masyarakat Desa dalam menghadapi persaingan global yang semakin ketat ini.
           Seperti pepatah “Tak ada gading yang tak retak”, maka penulis   mohon maaf jika terdapat kekurangan dan kesalahan dalam penulisan makalah ini baik dalam penulisan gelar, isi maupun bahasanya. Untuk itu kami mengharapkan adanya masukan berupa kritik dan saran positif untuk perbaikan di masa mendatang. Semoga makalah ini bermanfaat bagi semua pembaca dan semoga Tuhan Yang Maha Esa selalu memberikan berkat dan karunia-Nya kepada kita semua, terima Kasih.



Malang, 19 Juni 2016



                             Penulis





                                        DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.......................................................................................... i
DAFTAR ISI........................................................................................................ ii
BAB I................................................................................................................... 1
BAB II.................................................................................................................. 3
BAB III................................................................................................................. 9
BAB IV................................................................................................................ 11
DAFTAR PUSTAKA........................................................................................... 12




BAB I

PENDAHULUAN

1.1  Latar Belakang



Karena desa merupakan ujung tombak pemerintahan, garda terdepan dari pembangunan. Orang desa juga menginginkan pembangunan, orang desa juga patut merasakan pembangunan, Beberapa upaya pemerintah untuk membangun desa diantara dengan IDT dan dirjen PMD Pemnagunan memfokuskan kepada desa. Pembanguna desa dilaksanakan di berbagai sector. Salah satunya adalah mewujudkan pertanian yang modern Presepsi mengenai pembangunan masyarakat desa (Ariefman, 2013)

Melihat pentingnya peranan sumber daya manusia tersebut, menurut Tjiptoherijanto (1996) cit Herawati, 2003, ada tiga hal yang perlu diperhatikan, yaitu: (1) kondisi dan kemampuan penduduk, yang di satu sisi sebagai pelaku atau sumber daya bagi faktor produksi, di sisi lain sebagai sasaran atau konsumen bagi produk yang dihasilkan; (2) melihat besarnya jumlah penduduk Indonesia, sangat diharapkan penduduk menjadi potensi kekuatan ekonomi yang besar pula; (3) peluang usaha yang sangat luas muncul karena perdagangan bebas serta makin terbukanya perdagangan antarnegara. 


Upaya peningkatan kualitas sumber daya manusia tersebut, antara lain dilakukan melalui pemberdayaan masyarakat daerah yang diharapkan mampu menjadi pemrakarsa dan pemain bagi penciptaan produksi yang bermutu dan andal.





1.2  Rumusan Masalah


1.    Apakah yang dimaksud dengan pembangunan masyarakat desa ?

2.    Bagimanakah kriteria masyarakat desa ?

3.    Apa tantangan dalam pembangunan masyarakat desa ?

4.    Bagaimanakah solusi usaha pembangunan masyarakat desa?

1.3  Tujuan


1.    Untuk mengetahui pengertian dari pembangunan masyarakat desa

2.    Untuk mengetahui kriteria masyarakat pada suatu desa

3.    Untuk mengetahui tantangan dalam pembangunan masyarakat desa

4.    Untuk mengetahui solusi usaha pembangunan masyarakat desa




BAB II


TINJAUAN PUSTAKA


1.Pengertian Pembangunan

Menurut beberapa ahli, pembangunan adalah sebagai berikut.

Bintoro Tjokroamidjoyo :

“ Pembangunan merupakan suatu proses perubahan sosial secara berencana denngan meliputi berbagai dimensi untuk mengusahakan kemajuan dalam rangka kesejahteraan ekonomi, modernisasi, kemajuan bangsa, wawasan lingkungan da bahkan peningkatan kualitas manusia untuk memperbaiki kualitas hidup.”

Masyarakat tradisional cenderung menggunaka alam seenaknya dikarenakan pengetahuannya yang masih kurang. Oleh karena itu diperlukan adanya suatu usaha peningkatan kualitas manusia. Maka pembangunan mengajarkan kepada masyarakat akan pengetahuan masyarakat untuk mengelola alam dengan arif dan bijaksana.

Dengan membangun sarana dan prasarana pendidikan, dengan pendekatan secara keseluruhan dan peningkatan kualitas hidup.

Sondang H. Siagian :

“Pembangunan adalah sebagai suatu usaha atau rangkaian usaha”

Dalam rangaka pertumbuhan (yang tadinya tidak ada menjadi ada) dan perubahan yang berencana dan dilakukan secara sadar oleh suatu bangsa, Negara dan pemerintah menuju modernisasi dalam rangka pembinaan bangsa.

Ginanjar Kartasasmita :

“Pembangunan mengarah kepada proses perubahan ke arah yang lebih baik ( jika tidak lebih baik maka itu bukan pembangunan) melalui upaya yang dilakukan secara terencana”

1.     Pengertian Masyarakat

          a.     Berikut pengertian masyarakat menurut para ahli

·      Selo sumardjan :

“Orang-orang yang hidup bersama dan menghasilkan kebudayaan.”

·      Koentjaraningrat :

“ kesatuan hidup bersama yangn berinteraksi menurut suatu system adat istiadat tertentu yang bersifat continue dan terikat oleh identitas yang sama. “

  Ralph :

“ Kelompok manusia yang hidup dan bekerja sama dalam usaha yang relative lama maupun membuat keteraturan dalam kehidupan bersama, mereka menganggap sebagai suatu kesatuan social”



PEMBANGUNAN PEDESAAN

Pembangunan pedesaan telah banyak dilakukan sejak dari dahulu hingga

sekarang, tetapi hasilnya belum memuaskan tehadap peningkatan kesejahteraan

masyarakat pedesaan. Pembangunan pedesaan seharusnya dilihat bukan hanya

sebagai obyek tetapi juga sebagai subyek pembangunan.

Pembangunan pedesaan harus dilihat sebagai:

(1) upaya mempercepat pembangunan pedesaan melalui penyediaan prasarana dan saran untuk memberdayakan masyarakat, dan

(2) upaya mempercepat pembangunan ekonomi daerah yang efektif dan kokoh.

Pembangunan pedesaan bersifat multi aspek oleh karena itu perlu di

analisis/secara lebih terarah dan serba keterkaitan dengan bidang sektor, dan aspek di luar pedesaan (fisik dan non fisik, ekonomi dan non ekonomi, sosbud dan nonspasial). Pembahasan berikut ini meliputi bebagai aspek yang terkait dengan

kebijaksanaan dan strategi pembangunan pedesaan.



Ruang Lingkup Pengembangan Pedesaan

Pengembangan pedesaan mempunyai ruang lingkup, yakni:

1.Pembangunan sarana dan prasarana pedesaan (meliputi pengairan, jaringan  jalan, lingkungan permukiman dan lainnya).

2.Pemberdayaan masyarakat.

3.Pengelolaan sumberdaya alam (SDA) dan sumberdaya manusia (SDM).

4.Penciptaan lapangan kerja, kesempatan berusaha, peningkatan pendapatan (khususnya terhadap kawasan-kawasan miskin).

5.Penataan keterkaitan antar kawasan pedesaan dengan kawasan perkotaan (inter rural-urban relationship).

Prinsip-Prinsip Pembangunan Pedesaan

Pembangunan pedesaan seharusnya menerapkan pninsip-prinsip yaitu:

(1) transaparansi (keterbukaan), (2) partisipatif, (3) dapat dinikmati mayarakat, (4) dapat dipertanggungjawabkan (akuntabilitas), dan (5) berkelanjutan (sustainable). Kegiatan-kegiatan pembangunan yang dilakukan dapat dilanjutkan dan dikembangkan ke seluruh pelosok daerah, untuk seluruh lapisan masyarakat. Pembanguan itu pada dasarnya adalah dari, oleh dan untuk seluruh rakyat. Oleh karena itu pelibatan masyarakat seharusnya diajak untuk menentukan visi (wawasan) pembangunan masa depan yang akan diwujudkan. Masa depan merupakan impian tentang keadaan masa depan yang lebih baik dan lebih mudah dalam arti tercapainya tingkat kemakmuran yang lebih tinggi. Pembangunan pedesaan dilakukan dengan pendekatan secara multisektoral (holistik), partisipatif, berlandaskan pada semangat kemandirian, berwawasan lingkungan dan berkelanjutan serta melaksanakan pemanfaatan sumberdaya pembangunan secana serasi dan selaras dan sinergis sehingga tercapai optimalitas.

Ada tiga prinsip pokok pembangunan pedesaan, yaitu:

1.    Kebijaksaan dan langkah-langkah pembangunan di setiap desa mengacu

kepada pencapaian sasaran pembangunan berdasarkan Trilogi Pembangunan.

Ketiga unsur Trilogi Pembangunan tersebut yaitu

(a) pemerataan pembangunan dan hasil-hasilnya,

(b) pertumbuhan ekonomi yang cukup tinggi, dan

(c) stabilitas yang sehat dan dinamis, diterapkan di setiap sektor, temasuk desa dan kota, di setiap wlayah dan antar wilayah secara saling terkait, serta dikembangkan secara selaras dan terpadu.

2.    Pembangunan desa dilaksanakan dengan prinsip-prinsip pembangunan

yang berkelanjutan. Penerapan prinsip pembangunan berkelanjutan mensyaratkan

setiap daerah lebih mengandalkan sumber-sumber alam yang terbaharui sebagai

sumber pertumbuhan. Disamping itu setiap desa perlu memanfaatkan SDM secara

luas, memanfaatkan modal fisik, prasarana mesin-mesin, dan peralatan seefisien

mungkin.

3.    Meningkatkan efisiensi masyarakat melalui kebijaksanaan deregulasi, debirokratisasi dan desentralisasi dengan sebaik-baiknya. Dalam melaksanakan kegiatan pembangunan pedesaan diperlukan kerjasama yang erat antar daerah dalam satu wilayah dan antar wilayah. Dalam hubungan ini perlu selalu diperhatikan kesesuaian hubungan antar kota dengan daerah pedesaan sekitarnya, dan antara suatu kota dengan kota-kota sekitarnya. Hal ini disebabkan karena pada umumnya lokasi industri, lokasi kegiatan pertanian atau sektor-sektor lain yang menunjang/terkait cenderung terkonsentrasi hanya pada beberapa daerah administrasi yang berdekatan. Dengan kerjasama antar daerah, maka daerah- daerah yang dimaksud dapat tumbuh secara serasi dan saling menunjang. Melalui kerjasama antara daerah-daerah/wilayah-wilayah dapat diusahakan keseimbangan pertumbuhan antara sektor pertanian dan sektor-sektor lain baik  dari segi nilai tambah maupun dari segi penyiapan tenaga kerja.



Peningkatan akses petani terhadap sumberdaya produktif dan permodalan dilakukan melalui kegiatan pokok: 

1.Penataan kepemilikan, penguasaan, penggunaan, pemanfaatan, dan sertifikasi tanah dan tambak di perdesaan untuk mendukung akses terhadap lahan dan bagunan dalam memperoleh permodalan.

2..Dukungan ketersediaan sarana produksi dan pengolahan hasil pertanian, perikanan, dan kehutanan, termasuk pengembangan industri pakan dan input  produksi lainnya.

3.Pembangunan dan rehabilitasi sarana dan prasarana produksi dan pengolahan perikanan seperti pelabuhan perikanan (TPI), sarana tangkap, dan peralatan tangkap skala besar dan kecil serta pembenihan di wilayah sentra perikanan.

4.Peningkatan layanan lembaga keuangan perdesaan dan usaha kecil menengah

Karakteristik masyarakat pada suatu Desa

Masyarakat desa selalu memiliki ciri-ciri atau dalam hidup bermasyarakat, biasanya tanpak dalam perilaku keseharian mereka. Pada situasi dan kondisi tertentu, sebagian karakteristik dapat digeneralisasikan pada kehidupan masyarakat desa di daerah tertentu. Masyarakat desa juga ditandai dengan pemilikan ikatan perasaan batin yang kuat sesama warga desa, yaitu perasaan setiap warga/anggota masyarakat yang amat kuat dan pada hakekatnya bahwa seseorang merasa merupakan bagian yang tidak dapat dipisahkan dari masyarakat itu sendiri dimanapun ia hidup dicintainya serta mempunyai perasaan bersedia untuk berkorban setiap waktu demi masyarakatnya atau anggota-anggota masyarakat, karena beranggapan sama-sama sebgai masyarakat yang saling mencintai saling menghormati, mempunyai hak tanggung jawab yang sama terhadap keselamatan dan kebahagiaan bersama di dalam masyarakat.

Yang menjadi ciri masyarakat pedesaan antara lain; pertama, di dalam masyarakat pedesaan di antara  warganya mempunyai hubungan yang lebih mendalam dan erat bila dibandingkan dengan masyarakat pedesaan lainnya di luar batas wilayahnya. Kedua, sistem kehidupan umumnya berkelompok dengan dasar kekeluargaan. Ketiga, sebagian besar warga masyarakat pedesaan hidup dari pertanian. Keempat, masyarakat tersebut homogen, deperti dalam hal mata pencaharian, agama, adat istiadat, dan sebagainya. Tetapi Raharjdo (1999)  menambahkan bahwa sejumlah sosiolog dalam merumuskan karakteristik masyarakat cenderung mengacu pada pola-pola pikiran yang bersifat teoritik, seperti konsep dari Ferdinand Tonnies (18551936)20, Emile Durkheim (1858-1917)21 dan Charles Horton Cooley (1864-1929) cit A Huzaini, 2014.

Ciri-Ciri Suatu Masyarakat

1.     Manusia yang hidup bersama

2.     Bergaul dengan waktu yang lama dan sebagai akibat hidup bersama timbul system komunikasi dan peraturan peraturan yang mengatur hubungan antar manusia

3.     Sadar bahwa mereka merupakan suatu kesatuan

4.    Suatu system hidup bersama dan menimbulkan hubungan karena mereka meresa dirinya terikat satu dengan yang lainnya.



Pembangunan masyarakat desa adalah upaya yang dilakukan secara terencana dan berkelanjutan untuk mencapai masyarakat desa yang di cita-citakan guna mencapai masyarakat sejahtera (perubahan pola hidup dan pola tingkah laku dari berfikir tradisonal menjadi masyarakat yang modern). Desa merupakan daerah otonom bedasarkan adat istiadat dan kearifan local (ariefman, 2013)



Tantangan dalam pembangunan masyarakat Desa

Permasalah yang dihadapi dalam pembangunan Desa umumnya berada pada masalah sturktural dan sosial budaya. Adapun masalah yang dihadapi dalam upaya pembanguna di Desa  yaitu : Masalah Sosial Budaya, masalah ekonomi dan masalah geografis. Masalah sosial budaya terdiri dari Rendahnya tingkat pendidikan, Minimnya sarana dan prasarana di pedesaan yaitu Prasarana dan sarana transportasi, Prasarana dan sarana pendidikan yang kurang memadai ,Terbatasnya lapangan pekerjaan di pedesaan dan Rendahnya Kesadaran Petani terhadap adopsi inovasi pertanian.

Masalah ekonimi terdiri dari Keterbelakangan perekonomian dan Tidak tersedianya permodalan untuk petani dan Harga pupuk yang lumayan tinggi. Selain itu masalah geografisnya yaitu prediksi terhadap iklim yang sulit, keadaan tanah dan letak wilayah.

1. Sampai saat ini desa Tara-Tara I sedang dan akan melaksanakan berbagai pembangunan fisik dan non fisik. Namun dalam pelaksanaan pembangunan tersebut mengalami macam-macam hambatan yaitu daya dan dana. Dengan demikian motivasi pembangunan selalu digalakkan oleh pemerintah.

2. Dilihat dari hasil produksi desa yang cukup memadai di berbagai sektor seperti sektor pertanian rakyat, sektor perkebunan rakyat, sektor peternakan, sektor perikanan      darat, sektor industri, sektor perdagangan, sektor angkutan, sektor jasa, maka desa Tara-Tara I memungkinkan untuk berkembang karena didukung oleh potensi yang ada.

3. Melihat jumlah penduduk yang berusia produktif di desa Tara-Tara I cukup besar sehingga dapat mendukung seluruh program pembangunan menuju ke arah terjadinya perubahan-perubahan sesuai tuntutan kebutuhan manusia yang makin bertambah.

4. Pembangunan desa Tara-Tara I pada umumnya merupakan beban dan tanggung jawab bersama pemerintah dan masyarakatnya. Sehingga masyarakat menyadari bahwa tanpa partisipasi dan swadaya masyarakat dalam pembangunan maka perubahan untuk kemajuan sulit akan tercapai. Volume pembangunan yang mengakibatkan terjadinya perubahan dalam masyarakat desa Tara-Tara I diperhadapkan pada berbagai tantangan dan masalah. Namun demikian semua tantangan dan permasalahan yang dihadapi di musyawarahkan untuk mencapai mufakat berdasarkan skala prioritas pembangunan.

6. Karena peranan tokoh masyarakat dalam menjelaskan arah dan tujuan pembangunan maka dalam pelaksanaannya selalu mendapat dukungan sepenuhnya oleh masyarakat.




BAB III


PEMBAHASAN


Pembangunan adalah segala upaya yang dilakukan untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat baik dalam konteks bidang ekonomi maupun social yang bertujuan untuk mengurangi kemiskinan tanpa merusak lingkungan atau kehidupan social.

       (Pembangunan yang merusak kehidupan social contohnya adalah pembangunan tempat prostitusi di lingkungan masyarakat)

Strategi Pembangunan Pedesaan

Pembangunan masyarakat pedesaan merupakan bagian dari pembangunan masyarakat yang diarahkan pula kepada pembangunan kelembagaan dan partisipasi serta pemberdayaan masyarakat dalam meningkatkan kesejahteraan  pada satuan wilayah pedesaan. Di negara-negara berkembang, secara demografis sebagian besar penduduk tinggal di pedesaan dan memiliki tingkat pendidikan rendah.

Konsep pembangunan pedesaan menjadi pusat perhatian negara-negara berkembang sejak tahun 1950-an sampai sekarang. Setiap negara menerapkan strategi pembangunannya untuk memecahkan masalah yang dihadapi terutama menyangkut pertumbuhan penduduk, kemiskinan, urbanisasi, dan pengangguran masyarakatnya. Program dan kegiatan pembangunan pedesaan secara menyeluruh menyangkut bidang ekonomi, sektor-sektor pendidikan, jesehatan, kesempatan kerja, dan bidang sosial budaya dan lainnya.

Seperti dalam pembangunan ekonomi pada umumnya, maka dalam mewujudkan tujuan pembangunan pedesaan, terdapat paling sedikit empat jenis strategi, yaitu

(1) Strategi pertumbuhan,

(2) Strategi kesejahteraan,

(3) Strategi yang responsif terhadap kebutuhan masyanakat,

(4) Strategi terpadu atau strategi yang menyeluruh.

Pembangunan pedesaan yang memberi fokus pada upaya penanggulangan kemiskinan, jika diorientasikan untuk mewujudkan keberlanjutan proses dan manfaatnya di masa depan, maka strategi yang penting dilaksanakan ialah menumbuhkan pembangunan yang berdasarkan kepercayaan diri (self-reliant development). Adapun yang menjadi elemen utama dalam strategi besar tersebut adalah pendekatan people driven dimana rakyat akan menjadi aktor penting dalam setiap formulasi kebijakan dan pengambilan keputusan politis. Juga diperlukan pelaksanaan perubahan paradigma yang meredefinisi peran pemerintah yang akan lebih memberi otonomi pada rakyat, adanya transformasi kelembagaan dari yang bersifat represif menjadi representatif, dan transparansi penyelenggaraan pemerintahan.

Secara konsepsional pendekatan pembangunan dengan rakyat sebagai subjeknya berada pada jalan yang tepat, tetapi salah satu hal yang perlu disadari bahwa hasil dari pendekatan yang digunakan itu secara umum belum mencapai kondisi yang diinginkan, yaitu kemandirian masyarakat perdesaan. Proses penguatan penduduk miskin yang mencakup lima aspek yaitu; pengembangan sumber daya manusia, penyediaan modal kerja, penciptaan peluang dan kesempatan berusaha, mengembangkan kelembagaan penduduk miskin, dan penciptaan sistem pelayanan kepada penduduk miskin yang sederhana dan efisien.

Peranan tokoh masyarakat dalam menjelaskan arah dan tujuan pembangunan dalam pelaksanaannya harus selalu mendapat dukungan sepenuhnya oleh masyarakat. Sehingga terwujudnya suatu hubungan antar pemerintah dengan masyarakat lebih harmonis dan terciptanya suasana saling mendukung dalam pembangunan Desa Tara Tara I dalam pembangunan, baik pada daya ataupun dana.

Semua tantangan dan permasalahan yang dihadapi di musyawarahkan untuk mencapai mufakat berdasarkan skala prioritas pembangunan. Cara ini sangat tepat agar keputusan yang diambil dapat dipertanggung jawabkan oleh semua unsur yang terlibat.

            Perlu nya peningkatan potensi desa yang dimiliki, agar berkembang ebih maju, tentu hal ini harus ada pembinaan yang cukup serius dan tepat, agar potensi yang ada dapat dioptimalkan menjadi sebuah unggulan pada masyarakat Desa Tara Tara I, dengan banyak nya usia produktif, apabila pemuda dapat ikut bergabung, akan semakin cepat perkembangan dalam peningkatan potensi Desa Tara Tara I.













BAB IV

PENUTUP



3.1  Kesimpulan

Proses penguatan penduduk miskin yang mencakup lima aspek yaitu; pengembangan sumber daya manusia, penyediaan modal kerja, penciptaan peluang dan kesempatan berusaha, mengembangkan kelembagaan penduduk miskin, dan penciptaan sistem pelayanan kepada penduduk miskin yang sederhana dan efisien.

Peranan tokoh masyarakat dalam menjelaskan arah dan tujuan pembangunan dalam pelaksanaannya harus selalu mendapat dukungan sepenuhnya oleh masyarakat. Sehingga terwujudnya suatu hubungan antar pemerintah dengan masyarakat lebih harmonis dan terciptanya suasana saling mendukung dalam pembangunan Desa Tara Tara I dalam pembangunan, baik pada daya ataupun dana.

Perlu nya peningkatan potensi desa yang dimiliki, agar berkembang ebih maju, tentu hal ini harus ada pembinaan yang cukup serius dan tepat, agar potensi yang ada dapat dioptimalkan menjadi sebuah unggulan

Semua tantangan dan permasalahan yang dihadapi di musyawarahkan untuk mencapai mufakat berdasarkan skala prioritas pembangunan. Cara ini sangat tepat agar keputusan yang diambil dapat dipertanggung jawabkan oleh semua unsur yang terlibat.



3.2  Saran

Perlu adanya keseriusan dalam pihak pemerintah dan keterlibatan pemuda agar terjadinya suatu pembangunan masyarakat Desa. Penulis menyadari bahwa masih banyak kekurangan dalam penulisan, sehinga diharapkan adanya saran dari pembaca yang besifat membangun agar dalam penulisan makalah yang seanjutnya akan lebih baik.













DAFTAR PUSTAKA




Anonimus, 2015. Tantangan & Peluang Pembangunan Pedesaan Dengan Implementasi Uu Desa. Http://Www.Keuangandesa.Com/2015/05/Tantangan-Peluang-Pembangunan-Pedesaan-Dengan-Implementasi-Uu-Desa/.

Vizanata, 2012. Permasalahan Yang Dihadapi Dalam Pembangunan Desa. Metro. Universitas Muhammadiyah Metro

Ariefman, 2013. Pengertian Pembangunan Masyarakat Desa. Http://Arepril.Blogspot.Co.Id/2013/09/Pengertian-Pembangunan-Masyarakat-Desa.Html

Susetiawan, 2010. Sebuah Ketidakberdayaan Para Pihak Melawan Konstruksi Neoliberalisme. Working Paper

Herawati Et Al, 2003. Tantangan Dalam Mengelola Sumber Daya Manusia Di Era Otonomi Daerah. Jurnal Good Governance

Karmana Et Al, Tanpa Tahun. Tantangan Pembangunan Pertanian. Bandung

No comments:

Post a Comment

silahkan mengisi kolom komentar, agar ada perbaikan dalam penulisan blog saya