MAKALAH
TANTANGAN DALAM USAHA PEMBANGUNAN
MASYARAKAT DESA
Di Desa Tara Tara I
Oleh:
Syira
Zulkahfi
SEKOLAH TINGGI PENYULUHAN PERTANIAN (STPP) MALANG
BADAN PENYULUHAN DAN PENGEMBANGAN SDM PERTANIAN
KEMENTRIAN PERTANIAN
2016
KATA PENGANTAR
Puji
syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Kuasa karena atas berkat dan
karunia-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah ini dengan judul “Tantangan Dalam Usaha Pembangunan
Masyarakat Desa” guna memenuhi tugas mata kuliah pembangunan masyarakat
desa.
Makalah ini membahas mengenai tantangan
pembangunan masyarakat Desa. Seberapa besar tanangan yang dihadapi oleh
masyarakat Desa dalam menghadapi persaingan global yang semakin ketat ini.
Seperti pepatah “Tak ada gading yang
tak retak”, maka penulis mohon maaf
jika terdapat kekurangan dan kesalahan dalam penulisan makalah ini baik dalam
penulisan gelar, isi maupun bahasanya. Untuk itu kami mengharapkan adanya
masukan berupa kritik dan saran positif untuk perbaikan di masa mendatang.
Semoga makalah ini bermanfaat bagi semua pembaca dan semoga Tuhan Yang Maha Esa
selalu memberikan berkat dan karunia-Nya kepada kita semua, terima Kasih.
Malang,
19 Juni 2016
Penulis
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.......................................................................................... i
DAFTAR ISI........................................................................................................ ii
BAB I................................................................................................................... 1
BAB II.................................................................................................................. 3
BAB III................................................................................................................. 9
BAB IV................................................................................................................ 11
DAFTAR PUSTAKA........................................................................................... 12
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Karena
desa merupakan ujung tombak pemerintahan, garda terdepan dari pembangunan.
Orang desa juga menginginkan pembangunan, orang desa juga patut merasakan pembangunan,
Beberapa upaya pemerintah untuk membangun desa diantara dengan IDT dan dirjen
PMD Pemnagunan memfokuskan kepada desa. Pembanguna desa dilaksanakan di
berbagai sector. Salah satunya adalah mewujudkan pertanian yang modern Presepsi
mengenai pembangunan masyarakat desa (Ariefman, 2013)
Melihat pentingnya peranan sumber daya manusia tersebut, menurut Tjiptoherijanto (1996) cit Herawati, 2003, ada tiga hal yang perlu diperhatikan, yaitu: (1) kondisi dan kemampuan penduduk, yang di satu sisi sebagai pelaku atau sumber daya bagi faktor produksi, di sisi lain sebagai sasaran atau konsumen bagi produk yang dihasilkan; (2) melihat besarnya jumlah penduduk Indonesia, sangat diharapkan penduduk menjadi potensi kekuatan ekonomi yang besar pula; (3) peluang usaha yang sangat luas muncul karena perdagangan bebas serta makin terbukanya perdagangan antarnegara.
Upaya peningkatan kualitas sumber daya manusia tersebut, antara lain dilakukan melalui pemberdayaan masyarakat daerah yang diharapkan mampu menjadi pemrakarsa dan pemain bagi penciptaan produksi yang bermutu dan andal.
1.2 Rumusan Masalah
1.
Apakah
yang dimaksud dengan pembangunan masyarakat desa ?
2.
Bagimanakah
kriteria masyarakat desa ?
3.
Apa
tantangan dalam pembangunan masyarakat desa ?
4.
Bagaimanakah
solusi usaha pembangunan masyarakat desa?
1.3 Tujuan
1.
Untuk
mengetahui pengertian dari pembangunan masyarakat desa
2.
Untuk
mengetahui kriteria masyarakat pada suatu desa
3.
Untuk
mengetahui tantangan dalam pembangunan masyarakat desa
4.
Untuk
mengetahui solusi usaha pembangunan masyarakat desa
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
1.Pengertian
Pembangunan
Menurut beberapa ahli, pembangunan
adalah sebagai berikut.
Bintoro Tjokroamidjoyo :
“ Pembangunan merupakan suatu proses
perubahan sosial secara berencana denngan meliputi berbagai dimensi untuk
mengusahakan kemajuan dalam rangka kesejahteraan ekonomi, modernisasi, kemajuan
bangsa, wawasan lingkungan da bahkan peningkatan kualitas manusia untuk
memperbaiki kualitas hidup.”
Masyarakat tradisional cenderung
menggunaka alam seenaknya dikarenakan pengetahuannya yang masih kurang. Oleh karena itu diperlukan adanya
suatu usaha peningkatan kualitas manusia. Maka pembangunan mengajarkan kepada
masyarakat akan pengetahuan masyarakat untuk mengelola alam dengan arif dan
bijaksana.
Dengan membangun sarana dan
prasarana pendidikan, dengan pendekatan secara keseluruhan dan peningkatan
kualitas hidup.
Sondang H. Siagian :
“Pembangunan adalah sebagai suatu
usaha atau rangkaian usaha”
Dalam rangaka pertumbuhan (yang
tadinya tidak ada menjadi ada) dan perubahan yang berencana dan dilakukan
secara sadar oleh suatu bangsa, Negara dan pemerintah menuju modernisasi dalam
rangka pembinaan bangsa.
Ginanjar Kartasasmita :
“Pembangunan mengarah kepada proses
perubahan ke arah yang lebih baik ( jika tidak lebih baik maka itu bukan
pembangunan) melalui upaya yang dilakukan secara terencana”
1. Pengertian Masyarakat
a.
Berikut pengertian masyarakat menurut para ahli
· Selo sumardjan :
“Orang-orang yang hidup bersama dan
menghasilkan kebudayaan.”
· Koentjaraningrat :
“ kesatuan hidup bersama yangn
berinteraksi menurut suatu system adat istiadat tertentu yang bersifat continue
dan terikat oleh identitas yang sama. “
Ralph :
“ Kelompok manusia yang hidup dan
bekerja sama dalam usaha yang relative lama maupun membuat keteraturan dalam
kehidupan bersama, mereka menganggap sebagai suatu kesatuan social”
PEMBANGUNAN PEDESAAN
Pembangunan pedesaan telah banyak
dilakukan sejak dari dahulu hingga
sekarang, tetapi hasilnya belum
memuaskan tehadap peningkatan kesejahteraan
masyarakat pedesaan. Pembangunan
pedesaan seharusnya dilihat bukan hanya
sebagai obyek tetapi juga sebagai
subyek pembangunan.
Pembangunan pedesaan harus dilihat
sebagai:
(1) upaya mempercepat pembangunan
pedesaan melalui penyediaan prasarana dan saran untuk memberdayakan masyarakat,
dan
(2) upaya mempercepat pembangunan
ekonomi daerah yang efektif dan kokoh.
Pembangunan pedesaan bersifat multi
aspek oleh karena itu perlu di
analisis/secara lebih terarah dan
serba keterkaitan dengan bidang sektor, dan aspek di luar pedesaan (fisik dan
non fisik, ekonomi dan non ekonomi, sosbud dan nonspasial). Pembahasan berikut
ini meliputi bebagai aspek yang terkait dengan
kebijaksanaan dan strategi
pembangunan pedesaan.
Ruang
Lingkup Pengembangan Pedesaan
Pengembangan pedesaan mempunyai
ruang lingkup, yakni:
1.Pembangunan sarana dan prasarana
pedesaan (meliputi pengairan, jaringan
jalan, lingkungan permukiman dan lainnya).
2.Pemberdayaan masyarakat.
3.Pengelolaan sumberdaya alam (SDA)
dan sumberdaya manusia (SDM).
4.Penciptaan lapangan kerja,
kesempatan berusaha, peningkatan pendapatan (khususnya terhadap kawasan-kawasan
miskin).
5.Penataan keterkaitan antar kawasan
pedesaan dengan kawasan perkotaan (inter rural-urban relationship).
Prinsip-Prinsip Pembangunan Pedesaan
Pembangunan pedesaan seharusnya
menerapkan pninsip-prinsip yaitu:
(1) transaparansi (keterbukaan), (2)
partisipatif, (3) dapat dinikmati mayarakat, (4) dapat dipertanggungjawabkan
(akuntabilitas), dan (5) berkelanjutan (sustainable). Kegiatan-kegiatan
pembangunan yang dilakukan dapat dilanjutkan dan dikembangkan ke seluruh
pelosok daerah, untuk seluruh lapisan masyarakat. Pembanguan itu pada dasarnya
adalah dari, oleh dan untuk seluruh rakyat. Oleh karena itu pelibatan
masyarakat seharusnya diajak untuk menentukan visi (wawasan) pembangunan masa
depan yang akan diwujudkan. Masa depan merupakan impian tentang keadaan masa
depan yang lebih baik dan lebih mudah dalam arti tercapainya tingkat kemakmuran
yang lebih tinggi. Pembangunan pedesaan dilakukan dengan pendekatan secara
multisektoral (holistik), partisipatif, berlandaskan pada semangat kemandirian,
berwawasan lingkungan dan berkelanjutan serta melaksanakan pemanfaatan
sumberdaya pembangunan secana serasi dan selaras dan sinergis sehingga tercapai
optimalitas.
Ada tiga prinsip pokok pembangunan
pedesaan, yaitu:
1.
Kebijaksaan dan langkah-langkah
pembangunan di setiap desa mengacu
kepada
pencapaian sasaran pembangunan berdasarkan Trilogi Pembangunan.
Ketiga
unsur Trilogi Pembangunan tersebut yaitu
(a)
pemerataan pembangunan dan hasil-hasilnya,
(b)
pertumbuhan ekonomi yang cukup tinggi, dan
(c)
stabilitas yang sehat dan dinamis, diterapkan di setiap sektor, temasuk desa
dan kota, di setiap wlayah dan antar wilayah secara saling terkait, serta
dikembangkan secara selaras dan terpadu.
2.
Pembangunan desa dilaksanakan dengan
prinsip-prinsip pembangunan
yang
berkelanjutan. Penerapan prinsip pembangunan berkelanjutan mensyaratkan
setiap
daerah lebih mengandalkan sumber-sumber alam yang terbaharui sebagai
sumber
pertumbuhan. Disamping itu setiap desa perlu memanfaatkan SDM secara
luas,
memanfaatkan modal fisik, prasarana mesin-mesin, dan peralatan seefisien
mungkin.
3.
Meningkatkan efisiensi masyarakat
melalui kebijaksanaan deregulasi, debirokratisasi dan desentralisasi dengan
sebaik-baiknya. Dalam melaksanakan kegiatan pembangunan pedesaan diperlukan
kerjasama yang erat antar daerah dalam satu wilayah dan antar wilayah. Dalam
hubungan ini perlu selalu diperhatikan kesesuaian hubungan antar kota dengan
daerah pedesaan sekitarnya, dan antara suatu kota dengan kota-kota sekitarnya.
Hal ini disebabkan karena pada umumnya lokasi industri, lokasi kegiatan
pertanian atau sektor-sektor lain yang menunjang/terkait cenderung
terkonsentrasi hanya pada beberapa daerah administrasi yang berdekatan. Dengan
kerjasama antar daerah, maka daerah- daerah yang dimaksud dapat tumbuh secara
serasi dan saling menunjang. Melalui kerjasama antara
daerah-daerah/wilayah-wilayah dapat diusahakan keseimbangan pertumbuhan antara
sektor pertanian dan sektor-sektor lain baik
dari segi nilai tambah maupun dari segi penyiapan tenaga kerja.
Peningkatan
akses petani terhadap sumberdaya produktif dan permodalan dilakukan melalui
kegiatan pokok:
1.Penataan kepemilikan, penguasaan, penggunaan, pemanfaatan,
dan sertifikasi tanah dan tambak di perdesaan untuk mendukung akses terhadap
lahan dan bagunan dalam memperoleh permodalan.
2..Dukungan ketersediaan sarana produksi dan pengolahan
hasil pertanian, perikanan, dan kehutanan, termasuk pengembangan industri pakan
dan input produksi lainnya.
3.Pembangunan
dan rehabilitasi sarana dan prasarana produksi dan pengolahan perikanan seperti
pelabuhan perikanan (TPI), sarana tangkap, dan peralatan tangkap skala besar
dan kecil serta pembenihan di wilayah sentra perikanan.
4.Peningkatan
layanan lembaga keuangan perdesaan dan usaha kecil menengah
Karakteristik masyarakat pada suatu
Desa
Masyarakat desa selalu memiliki
ciri-ciri atau dalam hidup bermasyarakat, biasanya tanpak dalam perilaku
keseharian mereka. Pada situasi dan kondisi tertentu, sebagian karakteristik
dapat digeneralisasikan pada kehidupan masyarakat desa di daerah tertentu.
Masyarakat desa juga ditandai dengan pemilikan ikatan perasaan batin yang kuat
sesama warga desa, yaitu perasaan setiap warga/anggota masyarakat yang amat
kuat dan pada hakekatnya bahwa seseorang merasa merupakan bagian yang tidak
dapat dipisahkan dari masyarakat itu sendiri dimanapun ia hidup dicintainya
serta mempunyai perasaan bersedia untuk berkorban setiap waktu demi
masyarakatnya atau anggota-anggota masyarakat, karena beranggapan sama-sama
sebgai masyarakat yang saling mencintai saling menghormati, mempunyai hak
tanggung jawab yang sama terhadap keselamatan dan kebahagiaan bersama di dalam
masyarakat.
Yang menjadi ciri masyarakat
pedesaan antara lain; pertama, di dalam masyarakat pedesaan di antara warganya mempunyai hubungan yang lebih
mendalam dan erat bila dibandingkan dengan masyarakat pedesaan lainnya di luar
batas wilayahnya. Kedua, sistem kehidupan umumnya berkelompok dengan dasar
kekeluargaan. Ketiga, sebagian besar warga masyarakat pedesaan hidup dari
pertanian. Keempat, masyarakat tersebut homogen, deperti dalam hal mata
pencaharian, agama, adat istiadat, dan sebagainya. Tetapi Raharjdo (1999) menambahkan bahwa sejumlah sosiolog dalam
merumuskan karakteristik masyarakat cenderung mengacu pada pola-pola pikiran
yang bersifat teoritik, seperti konsep dari Ferdinand Tonnies (18551936)20,
Emile Durkheim (1858-1917)21 dan Charles Horton Cooley (1864-1929) cit A Huzaini, 2014.
Ciri-Ciri Suatu Masyarakat
1. Manusia yang hidup bersama
2. Bergaul dengan
waktu yang lama dan sebagai akibat hidup bersama timbul system komunikasi dan
peraturan peraturan yang mengatur hubungan antar manusia
3. Sadar bahwa mereka merupakan suatu
kesatuan
4. Suatu system
hidup bersama dan menimbulkan hubungan karena mereka meresa dirinya terikat
satu dengan yang lainnya.
Pembangunan masyarakat desa adalah
upaya yang dilakukan secara terencana dan berkelanjutan untuk mencapai
masyarakat desa yang di cita-citakan guna mencapai masyarakat sejahtera
(perubahan pola hidup dan pola tingkah laku dari berfikir tradisonal menjadi
masyarakat yang modern). Desa merupakan daerah otonom bedasarkan adat istiadat
dan kearifan local (ariefman, 2013)
Tantangan
dalam pembangunan masyarakat Desa
Permasalah yang dihadapi dalam
pembangunan Desa umumnya berada pada masalah sturktural dan sosial budaya.
Adapun masalah yang dihadapi dalam upaya pembanguna di Desa yaitu : Masalah Sosial Budaya, masalah
ekonomi dan masalah geografis. Masalah sosial budaya terdiri dari Rendahnya
tingkat pendidikan, Minimnya sarana dan prasarana di pedesaan yaitu Prasarana
dan sarana transportasi, Prasarana dan sarana pendidikan yang kurang memadai
,Terbatasnya lapangan pekerjaan di pedesaan dan Rendahnya Kesadaran Petani terhadap
adopsi inovasi pertanian.
Masalah ekonimi terdiri dari
Keterbelakangan perekonomian dan Tidak tersedianya permodalan untuk petani dan
Harga pupuk yang lumayan tinggi. Selain itu masalah geografisnya yaitu prediksi
terhadap iklim yang sulit, keadaan tanah dan letak wilayah.
1. Sampai saat ini desa Tara-Tara I
sedang dan akan melaksanakan berbagai pembangunan fisik dan non fisik. Namun
dalam pelaksanaan pembangunan tersebut mengalami macam-macam hambatan yaitu
daya dan dana. Dengan demikian motivasi pembangunan selalu digalakkan oleh
pemerintah.
2. Dilihat dari hasil produksi desa
yang cukup memadai di berbagai sektor seperti sektor pertanian rakyat, sektor
perkebunan rakyat, sektor peternakan, sektor perikanan darat, sektor industri, sektor perdagangan,
sektor angkutan, sektor jasa, maka desa Tara-Tara I memungkinkan untuk
berkembang karena didukung oleh potensi yang ada.
3. Melihat jumlah penduduk yang
berusia produktif di desa Tara-Tara I cukup besar sehingga dapat mendukung
seluruh program pembangunan menuju ke arah terjadinya perubahan-perubahan
sesuai tuntutan kebutuhan manusia yang makin bertambah.
4. Pembangunan desa Tara-Tara I pada
umumnya merupakan beban dan tanggung jawab bersama pemerintah dan
masyarakatnya. Sehingga masyarakat menyadari bahwa tanpa partisipasi dan
swadaya masyarakat dalam pembangunan maka perubahan untuk kemajuan sulit akan tercapai.
Volume pembangunan yang mengakibatkan terjadinya perubahan dalam masyarakat
desa Tara-Tara I diperhadapkan pada berbagai tantangan dan masalah. Namun
demikian semua tantangan dan permasalahan yang dihadapi di musyawarahkan untuk
mencapai mufakat berdasarkan skala prioritas pembangunan.
6. Karena peranan tokoh masyarakat
dalam menjelaskan arah dan tujuan pembangunan maka dalam pelaksanaannya selalu
mendapat dukungan sepenuhnya oleh masyarakat.
BAB III
PEMBAHASAN
Pembangunan adalah segala upaya yang
dilakukan untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat baik dalam konteks bidang
ekonomi maupun social yang bertujuan untuk mengurangi kemiskinan tanpa merusak
lingkungan atau kehidupan social.
(Pembangunan yang merusak kehidupan
social contohnya adalah pembangunan tempat prostitusi di lingkungan masyarakat)
Strategi Pembangunan Pedesaan
Pembangunan masyarakat pedesaan
merupakan bagian dari pembangunan masyarakat yang diarahkan pula kepada
pembangunan kelembagaan dan partisipasi serta pemberdayaan masyarakat dalam
meningkatkan kesejahteraan pada satuan
wilayah pedesaan. Di negara-negara berkembang, secara demografis sebagian besar
penduduk tinggal di pedesaan dan memiliki tingkat pendidikan rendah.
Konsep pembangunan pedesaan menjadi
pusat perhatian negara-negara berkembang sejak tahun 1950-an sampai sekarang.
Setiap negara menerapkan strategi pembangunannya untuk memecahkan masalah yang
dihadapi terutama menyangkut pertumbuhan penduduk, kemiskinan, urbanisasi, dan
pengangguran masyarakatnya. Program dan kegiatan pembangunan pedesaan secara
menyeluruh menyangkut bidang ekonomi, sektor-sektor pendidikan, jesehatan,
kesempatan kerja, dan bidang sosial budaya dan lainnya.
Seperti dalam pembangunan ekonomi
pada umumnya, maka dalam mewujudkan tujuan pembangunan pedesaan, terdapat
paling sedikit empat jenis strategi, yaitu
(1) Strategi pertumbuhan,
(2) Strategi kesejahteraan,
(3) Strategi yang responsif terhadap
kebutuhan masyanakat,
(4) Strategi terpadu atau strategi
yang menyeluruh.
Pembangunan pedesaan yang memberi
fokus pada upaya penanggulangan kemiskinan, jika diorientasikan untuk
mewujudkan keberlanjutan proses dan manfaatnya di masa depan, maka strategi
yang penting dilaksanakan ialah menumbuhkan pembangunan yang berdasarkan
kepercayaan diri (self-reliant development). Adapun yang menjadi elemen utama
dalam strategi besar tersebut adalah pendekatan people driven dimana rakyat
akan menjadi aktor penting dalam setiap formulasi kebijakan dan pengambilan
keputusan politis. Juga diperlukan pelaksanaan perubahan paradigma yang
meredefinisi peran pemerintah yang akan lebih memberi otonomi pada rakyat,
adanya transformasi kelembagaan dari yang bersifat represif menjadi
representatif, dan transparansi penyelenggaraan pemerintahan.
Secara konsepsional pendekatan
pembangunan dengan rakyat sebagai subjeknya berada pada jalan yang tepat,
tetapi salah satu hal yang perlu disadari bahwa hasil dari pendekatan yang
digunakan itu secara umum belum mencapai kondisi yang diinginkan, yaitu
kemandirian masyarakat perdesaan. Proses penguatan penduduk miskin yang
mencakup lima aspek yaitu; pengembangan sumber daya manusia, penyediaan modal
kerja, penciptaan peluang dan kesempatan berusaha, mengembangkan kelembagaan
penduduk miskin, dan penciptaan sistem pelayanan kepada penduduk miskin yang
sederhana dan efisien.
Peranan tokoh masyarakat dalam
menjelaskan arah dan tujuan pembangunan dalam pelaksanaannya harus selalu
mendapat dukungan sepenuhnya oleh masyarakat. Sehingga terwujudnya suatu
hubungan antar pemerintah dengan masyarakat lebih harmonis dan terciptanya
suasana saling mendukung dalam pembangunan Desa Tara Tara I dalam pembangunan,
baik pada daya ataupun dana.
Semua tantangan dan permasalahan
yang dihadapi di musyawarahkan untuk mencapai mufakat berdasarkan skala
prioritas pembangunan. Cara ini sangat tepat agar keputusan yang diambil dapat
dipertanggung jawabkan oleh semua unsur yang terlibat.
Perlu nya peningkatan potensi desa
yang dimiliki, agar berkembang ebih maju, tentu hal ini harus ada pembinaan
yang cukup serius dan tepat, agar potensi yang ada dapat dioptimalkan menjadi
sebuah unggulan pada masyarakat Desa Tara Tara I, dengan banyak nya usia
produktif, apabila pemuda dapat ikut bergabung, akan semakin cepat perkembangan
dalam peningkatan potensi Desa Tara Tara I.
BAB IV
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Proses penguatan penduduk miskin
yang mencakup lima aspek yaitu; pengembangan sumber daya manusia, penyediaan
modal kerja, penciptaan peluang dan kesempatan berusaha, mengembangkan
kelembagaan penduduk miskin, dan penciptaan sistem pelayanan kepada penduduk
miskin yang sederhana dan efisien.
Peranan tokoh masyarakat dalam
menjelaskan arah dan tujuan pembangunan dalam pelaksanaannya harus selalu
mendapat dukungan sepenuhnya oleh masyarakat. Sehingga terwujudnya suatu
hubungan antar pemerintah dengan masyarakat lebih harmonis dan terciptanya
suasana saling mendukung dalam pembangunan Desa Tara Tara I dalam pembangunan,
baik pada daya ataupun dana.
Perlu
nya peningkatan potensi desa yang dimiliki, agar berkembang ebih maju, tentu
hal ini harus ada pembinaan yang cukup serius dan tepat, agar potensi yang ada
dapat dioptimalkan menjadi sebuah unggulan
Semua tantangan dan permasalahan
yang dihadapi di musyawarahkan untuk mencapai mufakat berdasarkan skala
prioritas pembangunan. Cara ini sangat tepat agar keputusan yang diambil dapat
dipertanggung jawabkan oleh semua unsur yang terlibat.
3.2 Saran
Perlu adanya keseriusan dalam pihak
pemerintah dan keterlibatan pemuda agar terjadinya suatu pembangunan masyarakat
Desa. Penulis menyadari bahwa masih banyak kekurangan dalam penulisan, sehinga
diharapkan adanya saran dari pembaca yang besifat membangun agar dalam
penulisan makalah yang seanjutnya akan lebih baik.
DAFTAR PUSTAKA
Anonimus, 2015. Tantangan & Peluang Pembangunan
Pedesaan Dengan Implementasi Uu Desa. Http://Www.Keuangandesa.Com/2015/05/Tantangan-Peluang-Pembangunan-Pedesaan-Dengan-Implementasi-Uu-Desa/.
Vizanata, 2012.
Permasalahan Yang Dihadapi Dalam Pembangunan Desa. Metro. Universitas
Muhammadiyah Metro
Ariefman, 2013. Pengertian Pembangunan Masyarakat Desa. Http://Arepril.Blogspot.Co.Id/2013/09/Pengertian-Pembangunan-Masyarakat-Desa.Html
Susetiawan, 2010. Sebuah
Ketidakberdayaan Para Pihak Melawan Konstruksi Neoliberalisme. Working Paper
Herawati Et Al, 2003.
Tantangan Dalam Mengelola Sumber Daya Manusia Di Era Otonomi Daerah. Jurnal
Good Governance
Karmana Et Al, Tanpa
Tahun. Tantangan Pembangunan Pertanian. Bandung
No comments:
Post a Comment
silahkan mengisi kolom komentar, agar ada perbaikan dalam penulisan blog saya